
Era SEO: Search Engine Optimization sebagai Raja Pencarian
Selama lebih dari satu dekade, SEO (Search Engine Optimization) adalah strategi utama untuk mendapatkan trafik dari Google. Konten harus dioptimalkan dengan kata kunci, backlink, dan struktur teknis agar bisa tampil di halaman pertama.
Industri ini bahkan bernilai miliaran dolar. Menurut laporan Emergen Research, pasar jasa SEO global diperkirakan mencapai lebih dari USD 68 miliar pada 2022—bukti betapa pentingnya posisi di mesin pencari.
Namun, dominasi SEO mulai bergeser sejak hadirnya AI generatif.
Dari Search ke Chat: Lahirnya Era AI Search
Kemunculan ChatGPT mengubah cara orang mencari informasi. Kini, kita tidak lagi sekadar mengetik kata kunci, melainkan langsung bertanya pada chatbot dan menerima jawaban instan.
Microsoft menghadirkan Bing Chat, Google meluncurkan Search Generative Experience (SGE), dan chatbot populer lainnya ikut menambahkan fitur pencarian. Bahkan Google sudah mulai menempatkan jawaban AI di bagian teratas hasil pencarian.
Inilah yang disebut pergeseran dari “search” ke “chat.”
Dampak AI Search: Trafik Situs Web Menurun
Dengan hadirnya jawaban langsung dari AI, banyak situs web kehilangan pengunjung. Fenomena ini disebut sebagai “kiamat trafik” karena pengguna tidak lagi mengklik tautan sebanyak dulu.
Walau AI search kadang tetap menampilkan sumber, jumlah klik jauh lebih kecil dibandingkan trafik organik dari SEO tradisional. Bagi banyak publisher dan brand, ini adalah tantangan besar dalam mempertahankan eksposur digital.
Munculnya GEO: Generative Engine Optimization
Dari sini lahirlah istilah baru: GEO (Generative Engine Optimization) (NYMag).
Jika SEO berfokus mengoptimalkan konten agar muncul di hasil pencarian Google, maka GEO adalah strategi optimasi agar konten kita dipahami, dipilih, dan digunakan oleh AI generatif sebagai sumber jawaban.
Prinsip GEO meliputi:
- Kejelasan struktur konten → ringkas, tersegmentasi, mudah dipindai AI.
- Kredibilitas sumber → mengutip data resmi, riset, atau jurnal.
- Konten komprehensif → menjawab pertanyaan audiens secara mendalam.
- Bahasa natural → mudah dipahami manusia dan mesin.
Masa Depan Pencarian: SEO & GEO Salin Melengkapi
SEO belum mati. Mesin pencari tradisional tetap ada, tetapi perannya mulai berpadu dengan AI search.
Brand, publisher, dan content creator perlu mulai beradaptasi:
- Tetap menerapkan SEO klasik agar relevan di Google.
- Mengoptimalkan konten untuk GEO, supaya dilirik chatbot AI sebagai jawaban.
- Menyusun strategi digital berbasis data & insight dari media monitoring serta social media listening.
Kesimpulan: Dari Search ke Chat
Masa depan pencarian bukan lagi hanya soal ranking di Google, tapi juga tentang bagaimana konten kita dibaca, dipahami, dan dikutip oleh AI generatif.
Era SEO membawa kita ke halaman pertama Google.
Era GEO akan membawa kita ke dalam jawaban AI.